Selasa, 15 Januari 2013

love is roose
download

maulid nabi

Makna dan Hikmah Maulid Nabi Muhammad SAW

Tanggal 12 Rabiul Awal 1431 H, bertepatan pada 26 Februari 2010 seluruh kaum muslim merayakan maulid Nabi Muhammad SAW, tidak lain merupakan warisan peradaban Islam yang dilakukan secara turun temurun.
Dalam catatan historis, Maulid dimulai sejak zaman kekhalifahan Fatimiyah di bawah pimpinan keturunan dari Fatimah az-Zahrah, putri Muhammad. Perayaan ini dilaksanakan atas usulan panglima perang, Shalahuddin al-Ayyubi (1137M-1193 M), kepada khalifah agar mengadakan peringatan hari kelahiran Muhammad.
Tujuannya adalah untuk mengembalikan semangat juang kaum muslimin dalam perjuangan membebaskan Masjid al-Aqsha di Palestina dari cengkraman kaum Salibis. Yang kemudian, menghasilkan efek besar berupa semangat jihad umat Islam menggelora pada saat itu.
Secara subtansial, perayaan Maulid Nabi adalah sebagai bentuk upaya untuk mengenal akan keteladanan Muhammad sebagai pembawa ajaran agama Islam. Tercatat dalam sepanjang sejarah kehidupan, bahwa nabi Muhammad adalah pemimipn besar yang sangat luar biasa dalam memberikan teladan agung bagi umatnya.
Dalam konteks ini, Maulid harus diartikulasikan sebagai salah satu upaya transformasi diri atas kesalehan umat. Yakni, sebagai semangat baru untuk membangun nilai-nilai profetik agar tercipta masyarakat madani (Civil Society) yang merupakan bagian dari demokrasi seperti toleransi, transparansi, anti kekerasan, kesetaraan gender, cinta lingkungan, pluralisme, keadilan sosial, ruang bebas partisipasi, dan humanisme.
Dalam tatanan sejarah sosio antropologis Islam, Muhammad dapat dilihat dan dipahami dalam dua dimensi sosial yang berbeda dan saling melengkapi.
Pertama, dalam perspektif teologis-religius, Muhammad dilihat dan dipahami sebagai sosok nabi sekaligus rasul terakhir dalam tatanan konsep keislaman. Hal ini memposisikan Muhammad sebagai sosok manusia sakral yang merupakan wakil Tuhan di dunia yang bertugas membawa, menyampaikan, serta mengaplikasikan segala bentuk pesan “suci” Tuhan kepada umat manusia secara universal.
Kedua, dalam perspektif sosial-politik, Muhammad dilihat dan dipahami sebagai sosok politikus andal. Sosok individu Muhammad yang identik dengan sosok pemimpin yang adil, egaliter, toleran, humanis, serta non-diskriminatif dan hegemonik, yang kemudian mampu membawa tatanan masyarakat sosial Arab kala itu menuju suatu tatanan masyarakat sosial yang sejahtera dan tentram.
Tentu, sudah saatnya bagi kita untuk mulai memahami dan memperingati Maulid secara lebih mendalam dan fundamental, sehingga kita tidak hanya memahami dan memperingatinya sebatas sebagai hari kelahiran sosok nabi dan rasul terakhir yang sarat dengan serangkaian ritual-ritual sakralistik-simbolik keislaman semata, namun menjadikannya sebagai kelahiran sosok pemimpin.
Karena bukan menjadi rahasia lagi bila kita sedang membutuhkan sosok pemimpin bangsa yang mampu merekonstruksikan suatu citra kepemimpinan dan masyarakat sosial yang ideal, egaliter, toleran, humanis dan nondiskriminatif, sebagaimana dilakukan Muhammad untuk seluruh umat manusia.
Kontekstualisasi peringatan Maulid tidak lagi dipahami dari perspektif keislaman saja, melainkan harus dipahami dari berbagai perspektif yang menyangkut segala persoalan. Misal, politik, budaya, ekonomi, maupun agama

Selasa, 08 Januari 2013

Diari Hati > Sahabat Sejati



“Seandainya engkau bertemu seorang kawan yang sanggup bersusah atas nama kesetiaan, mendahulukan atas nama kebajikan, menyimpan keaibanmu atas nama kejujuran, menegur kelemahanmu atas nama kebaikan, memendam rasa terkilan demi menjaga perasaan, ketahuilah bahawa dia bukanlah seorang kawan tetapi seorang saudara & sahabat sejati yang sukar di cari ganti…” -Pakar Diari Hati-


Rasulullah saw pernah berpesan: “Agama seseorang itu terletak di atas agama atau jalan yang dipilih oleh rakannya”. Oleh itu kita hendaklah berhati-hati dalam memilih siapa yang harus dijadikan sahabat.
Apakah ciri-ciri sahabat yang baik? Seorang bijak pandai berpesan kepada anak lelakinya: “Wahai anakku, sekiranya engkau berasa perlu untuk bersahabat dengan seseorang, maka hendaklah engkau memilih orang yang sifatnya seperti berikut :





    • Jika engkau berbakti kepadanya, dia akan melindungi kamu.

    • Jika engkau rapatkan persahabatan dengannya, dia akan membalas balik persahabatan kamu.

    • Jika engkau memerlukan pertolongan daripadanya, dia akan membantu kamu.

    • Jika engkau menghulurkan sesuatu kebaikan kepadanya, dia akan menerimanya dengan baik.

    • Jika dia mendapat sesuatu kebajikan (bantuan) daripada kamu, dia akan menghargai atau menyebut kebaikan kamu.

    • Jika dia melihat sesuatu yang tidak baik daripada kamu, dia akan menutupnya;

    • Jika engkau meminta bantuan daripadanya, dia akan mengusahakannya.

    • Jika engkau berdiam diri (kerana malu hendak meminta), dia akan menanyakan kesusahan kamu.

    • Jika datang sesuatu bencana menimpa dirimu, dia akan meringankan kesusahan kamu.

    • Jika engkau berkata kepadanya, nescaya dia akan membenarkan kamu.

  • Jika engkau merancangkan sesuatu, nescaya dia akan membantu kamu.
  • Jika kamu berdua berselisih faham, nescaya dia lebih senang mengalah untuk menjaga kepentingan persahabatan.


TUHAN aturkn antara kita 1 pertemuan ditetapkn 2 hati. Dalam 2 hati diberikn 3 rasa :
SAYANG, KASIH & KASIHAN. Dalam 3 rasa itu dselitkn 4 tujuan:
BERKENALAN, BERTEMAN, BERKAWAN, & BERSAMA. Dalam 4 prkara itu tersembunyi 5 perkataan, iaitu:
TEMAN BAIK SELALU DI SISI. Dalam 5 prkataan itu trsmbunyi 6 impian iaitu :
SAYANG,KEKAL,SETIA,MNGERTI,MENGHARGAI,& MENGINGATI. Dalam 6 impian itu trsimpul 7 huruf keramat iaitu :
“SAHABAT”.


Jika sahabatmu melukakan hati, lukislah di awan agar ia cepat berlalu pergi…Jika dia membuat kebaikan, pahatlah di atas batu agar ia kekal sepanjang kehidupan.